Sabtu, 31 Januari 2015

HASIL AHIR PROSES PEMBUATAN









PENGERAJIN - PENGERAJIN WAYANG GOLEK

BERIKUT ADALAH PENGERAJIN - PENGERAJIN WAYANG GOLEK YANG DAHULU ADALAH SEORANG MAESTRO DAN JUGA YANG SAAT INI MASIH BERKARYA .
Aca - Ciparay Bandung

Hendi S . Padalarang - Bandung

M.Ahim

Aan, Jelekong- Bandung

Cecep suparna, Padalarang - Bandung

Hendar Yudiana . Ciparay - Bandung

M.Duyeh , Cibiru-Bandung

PROSES PENGECATAN

Yudhi sedang mengecat wayang golek
TAHAPAN - TAHAPAN .
1. Penghamplasan atau penghalusan , hal ini wajib dan sangat diperhatikan untuk membuat wayang golek ukiran-ukiran sisa raut harus rapih agar tidak ada bekas pisau.
2.Diberi meni, kayu harus di beri meni duco guna agar menutupi pori-pori kayu setelah di beri meni pertama sudah kering lalu kayu di hamplas lagi dan pemenian kurang lebih 3 kali.
3.Kemudian pemberian cat dasar yaitu dengan cat putih cat yang digunakan adalh cat mobil atau cat duco di karenakan mudah kering dan mengkilap namun cat ini mudah tanggal,cat dasar dilakukan kurang lebih 4 kali dengan suhu ruangan yang cukpu hangat agar hasilnya menjadi mengkilap.
4.kemudian pemberian cat-cat pertama seperti biru,kuning,merah,toska dengan warna nomer dengan warna 1 yaitu sangat muda tapi tidak terlalu muda.


GAMBAR TAHAPAN PENGCATAN.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
pewarnaan cat dasar









              

PROSES PEMBUATAN

Pisau raut kayu
TAHAP-TAHAP DAN ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN. Tahap pembuatan wayang golek adalah tahap pertama bakalan atau disebut jug sebagai bahan kepala wayang pengerajin terlebih dahulu membayangkan pola wayang golek sesuai pola tokoh yang di pesan ,rata-rata lebar kayu yang dipakai itu kurang lebih 1 jengkal 2 jari itu untuk kepala wayang . kemudian di pola dan di ukir dengan pisau raut khusus juga bermacam - macam ukuran pisau nya karena pisau menetukan juga ukiran-ukiran dan bentuk pada wayang golek terkadang bilamana kayu tersebut sangat lah berat biasanya pengrajin membelah dua kayu tersebut kemudian pada bagian dalamnya di kerok atau di bobok supaya ringan , dan kemudian tempelkan kembali dengan lem kayu dengan di campur serbuk gergaji dan biasanya didiamkan selama 2 sampai 3 hari supaya sangat rapat . terkadang bila kayu itu masih basah biasanay pengerajin mempunyai teknik dengan istilah di unun atau di asap diatas dapur tradisional sunda.
Hendi S .dengan ukiran khasnya yaitu gaya salacau

Berikut adalah salah satu pengerajin seni ukir wayang golek yang cukup legendaris yaitu Hendi suhendi generasi pertama dari abah Momod dengan pola gaya ukir yang khas adalah pola ukir gaya Salacauan atau Padalarngan Cimareme , ukiran ini cukup banyak diminati karena pola ukir yang sangat sangat halus dan pola wajah pada wayang yang sangat khas itu yang mebuat gaya salacauan masih bertahan pada jaman ini .







MATERIALISTIS WAYANG GOLEK

BAHAN UNTUK KEPALA DAN BADAN WAYANG GOLEK . Materialistis wayang golek pada umumnya memakai kayu Albazia, kayu Lame dan Kayu Kenanga kayu ini lebih di pilih oleh pengerajin maupun para dalang dikarenakan kayu ini mudah di raut berberat ringan dan sangat awet/tahan lama , namun tidak semua kayu jenis ini bisa di pakai untuk pembuatan wayang golek hanya kayu yang sudah sangat keringlah yang bisa di pergunakan karena bila kayu basah akan berpengaruh pada ukiran dan hasil akhir wayang tersebut.Biasanya pengerajin di daerah Bandung lebih memilih kayu dari daerah Warungpeuteuy Tasikmalaya karena kontur tanah di daerah tersebut menentukan hasil dari kayu tersebut.




 HASIL UKIRAN WAYANG GOLEK

Cakil karya Hendi momod Salacau - Padalarang
Semar karya Ko'im Cikoneng - Bandung
           



BAHAN UNTUK SAMPURIT / CEMPORIT .

Pohon Aren ( liwung )

Sampurit / cemporit yang berfungsi untuk menjadi pegangan wayang golek juga untuk menggerakan kepalanya pada umumnya terbuat dari bahan kayu Liwung ( aren ) atau orang sunda bilang kayu luyung,kayu Jambe ( pinang ) dan Bambu besar ( awi gombong ) karena kayu ini sangatlah keras dan kuat terkadang sulit untuk patah maka dari itu para dalang umumnya kebanyakan memilih kayu ini agar nyaman di pakai dan kuat . untuk bahan kayu ini biasanya pengerajin sering mendapatkannya di daerah Ngamprah  Cianjur,Padalarang dan Subang karena kayu ini sudah semakin langka dan susah dicari .dan alat potong atau pisau nya pun terbuat khusus karena tak sembarang pisau yang dipergunakan untuk jenis jayu ini.
awi gombong
















campurit